Tragedi di Pantai Karang Daeu: Pemancing Hilang Terseret Ombak Ditemukan Meninggal Setelah Tiga Hari Pencarian

JabarNews.id | SukabumirayaNews: Seorang pemancing bernama Erik (29), warga Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa setelah dinyatakan hilang selama tiga hari akibat terseret ombak di Pantai Karang Daeu, Sukabumi. Jenazahnya ditemukan pada Sabtu, 22 Februari 2025, sekitar pukul 11.43 WIB di perairan dekat Pantai Cibakung, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi awal ia dikabarkan hilang. Kejadian tragis ini menambah daftar insiden kecelakaan laut yang kerap terjadi di kawasan pesisir Sukabumi, khususnya di sekitar Geopark Ciletuh yang terkenal dengan ombak besarnya.

Insiden ini bermula pada Rabu, 19 Februari 2025, ketika Erik bersama rekannya, Wandi (16), pergi memancing di pesisir pantai yang masuk dalam kawasan Geopark Ciletuh. Mereka berdua memancing di lokasi yang cukup berbahaya karena sering diterjang ombak besar, terutama saat kondisi cuaca buruk. Diduga, ombak tinggi yang datang tiba-tiba menyeret mereka ke tengah laut, membuat mereka kesulitan untuk menyelamatkan diri. Wandi ditemukan lebih dulu pada Kamis pagi, 20 Februari 2025, dalam keadaan tidak bernyawa, terdampar di sekitar bibir pantai. Sementara itu, upaya pencarian Erik terus dilakukan oleh tim penyelamat gabungan yang terdiri dari Balawista, Basarnas, Polsek Ciemas, Koramil, serta pemerintah desa setempat.

Penemuan jasad Erik akhirnya terjadi setelah seorang nelayan melihat sosok tubuh yang mengapung di perairan sekitar Pantai Cibakung. Nelayan tersebut segera melaporkan temuannya kepada tim penyelamat yang saat itu masih melakukan pencarian di sepanjang garis pantai. Tim gabungan pun segera bergerak untuk melakukan evakuasi terhadap jasad Erik. Dengan menggunakan perahu, jenazahnya dibawa ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Palangpang, Desa Ciwaru, sebelum akhirnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Peristiwa ini kembali mengingatkan masyarakat akan bahaya yang mengintai di perairan laut selatan, terutama bagi para pemancing dan wisatawan yang sering mengunjungi kawasan pantai dengan ombak besar. Koordinator Wilayah Selatan Balawista, Mohammad Piat Supriatna, memberikan imbauan agar masyarakat lebih berhati-hati dan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum beraktivitas di laut. Ia juga menegaskan pentingnya mengikuti arahan petugas keselamatan dan memperhatikan rambu-rambu peringatan yang sudah dipasang di beberapa titik rawan.

Selain itu, pihak berwenang juga mengingatkan agar para pemancing tidak nekat memasuki area yang diketahui memiliki ombak tinggi, terutama saat cuaca sedang buruk. Keselamatan harus menjadi prioritas utama, mengingat sudah banyak kejadian serupa yang menelan korban jiwa di kawasan Geopark Ciletuh dan sekitarnya. Ke depan, diharapkan adanya peningkatan pengawasan serta penyuluhan mengenai keselamatan di kawasan pantai guna mengurangi risiko kecelakaan laut seperti yang dialami Erik dan Wandi.

Masyarakat setempat turut berduka atas kejadian ini dan berharap agar keluarga korban diberikan ketabahan. Mereka juga berharap agar pemerintah daerah dan pihak terkait bisa lebih serius dalam meningkatkan sistem peringatan dini serta penanganan darurat di kawasan pesisir, sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang. (RED)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *